Pages

Makrab Bohlam 2011 @Kaliurang

Sehari semalam kumpul kebo bersama seluruh Bohlamers

Pinasthika 2010

Borong 6 piala di panggung Pinasthika 2010

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Wednesday, September 26, 2007

Seminar Entrepreneurs with Prof. Alan Davis

“THE RISE AND FALL OF A BUSINESS STARUP”
(With Lessons for All Wannabe Entrepreneurs)
by
Prof. Alan M. Davis
College of Business
University of Colorado at Colorado Springs

Dalam seminar ini Prof. Alan Davis menjelaskan bagaimana menjadi seorang entrepreneurs. Seorang entrepreneurs haruslah memiliki passion untuk Make a Difference yaitu membuat suatu perbedaan dari yang lainnya sehingga memiliki ciri tersendiri, kemudian Succeed yaitu untuk meraih kesuksesan harus memiliki motivasi untuk selalu maju dan yang terakhir adalah Fix Problems yaitu bisa menyelesaikan setiap permasalahan dengan baik.
Karakteristik seorang entrepreneurs menurut Prof. Alan Davis adalah Creative, Passionate, Tenacious despite Failure, Confident, Perfectionist, Ability to See Big Picture, Liking Risk, Obsessed with Opportunities, Need for Achievement, Adaptable dan Tolerant to Ambiguity.
Industri yang sedang naik daun pada tahun 2007 ini adalah Life Sciences (31%), Sofware (21%), Internet (13%), Media and Entertainment (7%) dan Clean Tecnology (6%).
Potensial benefit yang akan diperoleh dengan menjadi entrepreneurship adalah kita bisa mempunyai kesempatan untuk berkreasi dan mengubah kehidupan kita menjadi lebih baik tentunya, kesempatan untuk berbeda dengan orang lain (ex : menjadi yang terbaik, mempunyai nilai lebih dari orang lain), kesempatan untuk memperkaya dan menggali lebih dalam potensi yang kita miliki, kesempatan untuk memberikan kontribusi bagi lingkungan sosial kita dan kesempatan untuk dapat melakukan apa yang kita sukai.
Bidang periklanan juga merupakan lahan bisnis yang subur sehingga penting memiliki seorang entrepreneurs. Lahan pertanian yang subur tentu dikelola oleh seorang petani yang memang mengerti dengan baik apa usaha yang harus ia lakukan untuk membuat lahannya tetap berproduksi. Orang-orang iklan juga penting mengetahui bagaimana cara atau teknik berbisnis dengan baik agar segala usaha yang dilakukan untuk memenuhi keinginan klien lebih dihargai.


By
Riry_Bohlam


Nb :
Prof. Alan M. Davis ini sangat peduli dengan kaum muda yang selalu ingin maju dan memiliki semangat yang tinggi dalam berkarya. Klo temen-temen tertarik silahkan e-mail aja ke adavis@uccs.edu and jangan lupa kirim foto biar dia tahu plus inget sama wajah kamu…!!

Monday, September 17, 2007

Bohlam Press Release

Periklanan merupakan kajian ilmu yang sangat universal.
Semua orang bisa mempelajarinya, semua orang bisa menikmatinya.
Mempelajari periklanan sama dengan mempelajari hidup. Kita diajak untuk tenggelam dalam nilai-nilai dasar kebutuhan hidup manusia. Mulai dari kebutuhan fisiologis, biologis hingga psikologis. Melalui ilmu dasar periklanan yakni komunikasi, kita berusaha mengemas sebuah pesan dengan indah dan memorable. Bayangkan saat seorang anak bercerita bahwa seluruh anggota keluarganya bisa masuk dalam satu mobil untuk ikut liburan bersama, ada aak, teteh, kakek, nenek .....uuu so sweet, so easy, damn impactful! Rasakan kebahagiaan si anak saat dikelilingi oleh orang-orang yang ia cintai. Rasa itu yang akan tinggal bersama dengan merek produknya. Feel the art of communication, feel advertising.

Industri periklanan bergerak begitu dinamis. Tuntutannya makin kompleks. Sayangnya minim sekali saluran untuk berkomunikasi dengan praktisi profesional periklanan yang kebanyakan berladang di ibukota. Akademisi yang di daerah harus berjuang lebih keras untuk melawan keterbatasan mencari ilmu. Ironis saat tiba waktunya bekerja di perusahaan besar ibukota tapi malah dimaki-maki atasan karena dibilang kurang wawasan. Maka dimana kamu saat kami butuhkan?

Untuk mengejar jarak dengan industri, akademisi Universitas Atma Jaya Yogyakarta berinisiatif untuk melatih pola advertising agency yang sebenarnya namun versi pelajar. Maka berawal dari obrolan ringan setelah kuliah, beberapa mahasiswa periklanan Atma Jaya Yogyakarta mendirikan Bohlam Advertising. Sebuah komunitas periklanan yang berperan sebagai kelompok profesi yang berinisiatif untuk mempelajari periklanan itu sendiri dari segi praktis dan teori ringan. Media pembelajaran ini merupakan simulasi advertising agency yang dikelola sedekat mungkin dengan sistem perusahaan yang sebenarnya.

Pada umumnya keanggotaan Bohlam terbuka untuk seluruh mahasiswa Fisip Atma Jaya. Namun secara khusus rekrutmen anggota baru lebih menyasar pada mahasiswa yang telah memilih jurusan periklanan dan komunikasi pemasaran sebagai konsentrasi studinya. Sistem keanggotaan Bohlam adalah regenerasi. Selayaknya sebuah organisasi, tiap tahun ajaran baru Bohlam melakukan pergantian kepengurusan.

Secara sistematis Bohlam terbagi menjadi dua sistem kepengurusan. Satu sisi berdiri sebagai sebuah organisasi kampus, sedangkan sisi lainnya sebagai biro iklan imajiner. Pada organisasi berlaku jabatan ketua, wakil dan anggota-anggotanya. Aktifitasnya antara lain mengadakan seminar, pameran, workshop dan segala bentuk pengembangan wawasan periklanan. Sumber dana dan lokasi penyelenggaraan pun masih harus menyeberangi birokrasi kampus yang paaanjang dan laaaama. Berbagai bentuk perijinan berupa proposal ataupun rayuan verbal sudah jadi makanan sehari-hari demi berjalannya program kerja. Tapi ada saatnya Bohlam berubah menjadi biro iklan. Disini seluruh anggota Bohlam dibagi dalam tiga divisi utama, account, creative, dan media department. Meski ‘pura-pura’, Bohlam memberanikan diri untuk mengelola klien. Berusaha memberikan layanan terbaik dan output yang kreatif bagi klien. Klien Bohlam mudah ditemukan disekitar kampus. Warung makan, salon, dan yang paling dekat Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UAJY sekaligus kantor Bohlam itu sendiri. Account Bohlam juga berasal dari bidang usaha teman sendiri. Situs internet, toko kado, bioskop mini, hingga real estate. Masing-masing divisi bekerja sesuai bidang tugasnya. Prosesnya melalui alur client brief, creative brief, strategic planning, creative brainstorming, hingga akhirnya dieksekusi, yang sekali lagi dijalani oleh seluruh anggota. Bila lemah, letih, lesu, Bohlam biasanya dicambuk oleh pembimbing kami, Drs. Ign. Agus Putranto, M.si. Jarang Bohlam dapat pujian darinya, seringnya malah dibikin ‘ga pede dan makin kecil. Tapi mungkin ini justru motor semangat Bohlam. Hingga akhirnya pergerakan Bohlam tidak hanya pada produksi iklan tapi juga volunteer untuk festival-festival periklanan.

Berbeda dengan agency, bukan ide Bohlam yang meluap-luap tapi semangat Bohlam yang berapi-api. Bohlam tidak akan pernah lebih dari sekedar gerombolan anak-anak yang masih suka main kejar-kejaran dan usil nyembunyiin sandalnya temen waktu dia lengah. Urunan gorengan waktu rapat dan pamit pulang duluan sebelum kost ditutup. Bohlam hanya ikan kecil yang sedang belajar berenang di samudera yang luas. Bukan untuk menguasai lautannya di kemudian hari, tapi sekedar memberi warna dan menambah heterogenitas varietas diantara makhluk indah lainnya.

Diantara bentuk penghargaan dan kepercayaan yang telah diterima Bohlam dari industri, Bohlam mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya. Terutama kepada PPPI serta sahabat, keluarga dan kekasih kami yang sudah di agency. We adore you.

Apapun pesannya, caranya tetap melalui advertising.
Selanjutnya? terserah Anda.


Aloysius Pungkas Riandika
Former Account Director Bohlam Advertising batch 3

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More